Irwasum Polri pun mewakili Kapolri Jenderal Polisi Drs.
Listyo Sigit Prabowo membacakan sambutan. Isra Mikraj ini pun diselenggarakan
dengan tema Hikmah Isra Mikraj Menanamkan Moral Dalam Mewujudkan Polri Presisi
Siap Mengawal Pemilu Damai.
Dalam sambutan itu, Kapolri menyampaikan bahwa peringatan
Isra Mikraj ini sebagai salah satu pembinaan bagi para anggota. Perjalanan
kehidupan Nabi Muhammad SAW menuai berbagai pelajaran penting yang dapat
dijadikan contoh.
“Perjalanan ilahiyah Nabi Besar Muhammad SAW, peristiwa yang
hanya berlaku satu kali dalam sejarah umat manusia, lambang kebesaran dan
kehormatan, serta merupakan mukjizat bagi Rasulullah SAW,” ungkap Irwasum
mewakili Jenderal Sigit, Selasa (27/2/24).
Kisah Nabi Muhammad SAW yang diperingati, ujar Irwasum,
harus disikapi untuk meningkatkan iman dan ketakwaan. Dengan keimanan, maka
personel Korps Bhayangkara diharapkan dapat mengabdi kepada institusi dan
negeri sebaik mungkin.
“Sekaligus menjadi benteng di era global, di mana nilai
moral semakin pudar dalam kehidupan sosial politik, kehidupan berbangsa dan
bernegara,” jelasnya.
Terlebih, ujar Irwasum, dalam waktu dekat akan tiba bulan
suci Ramadan. Diharapkan, peringatan Isra Mikraj ini juga menjadi penyambut
baik bulan suci tersebut.
“Mari kita bersama-sama memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, agar kita senantiasa diberikan kesehatan, ketakwaan, dan ketabahan,
serta kekompakan dalam menghadapi tugas, khususnya dalam pengamanan pesat
demokrasi 2024, sehingga berjalan aman dan kondusif,” ungkap Irwasum.
Di sisi lain, Buya Arrazy menceritakan perjalanan Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dari cerita nabi tersebut diharapkan ada
hikmah yang bisa mempertebal iman jajaran Polri.
“Menjaga negeri ini bagian dari rasa syukur terhadap
pemberian Allah. Bapak ibu ini punya tugas yang kami semua ngga bisa lakuin,
berat tugasnya. Menjaga kedamaian di bumi Allah, Bumi Indonesia,” ungkap Buya.
Ia mengingatkan, menjaga kedamaian di negeri ini menjadi
salah satu tugas mulia. Sebab, apabila negara tidak kondusif, maka umat
beragama tidak dapat melakukan ibadah dengan tenang.